FNH Consulting berkolaborasi dengan Media Indonesia, Dr. Arif Sabta Aji, S.Gz selaku Direktur FNH menjadi Narasumber dalam video edukasi berjudul Nunggu Sunset x PT.Ambico dengan judul “Pola Hidup Sehat dengan Produk Olahan Porang”.
Dalam vieo tersebut dibahas bahwa selama bulan Ramadan, umat muslim berpuasa dengan menahan lapar, haus, dan hawa nafsu dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari. Tak jarang karena saking semangatnya, orang berbuka ibarat ‘balas dendam’ dengan mengonsumsi berbagai makanan. Alasannya, karena seharian menahan lapar dan haus. Padahal, makan berlebihan bisa membahayakan bagi kesehatan tubuh.
Sebaiknya seperti apa untuk menghindari pola makan ‘mubazir’ tersebut, terutama di bulan puasa yang seringali tidak sedikit yang ‘balas dendam’ untuk buka puasa?
Dr Arif Sabta Aji menjelaskan bahwa saat kita mengonsumsi makanan tentunya terdapat kandungan dalam makanan tersebut,dimana akan memberikan efek pada tubuh kita baik efek jangka pendek maupun jangka panjang. Jika tubuh kita membutuhkan 2000 Kkal, kita bisa mengonsumsi kurang lebih 40% atau 800 Kkal saat sahur dan sisanya 30% saat berbuka serta 30% saat di malam hari.
Makan tidak hanya untuk kenyang, namun juga untuk memenuhi kebutuhan gizi, berbicara tentang gizi terdapat tanaman dengan kategori umbi-umbian yaitu tanaman porang atau biasa dikenal dengan nama iles-iles yang dulunya dianggap sebagai tanaman liar.
Makanan hasil olahatn umbi porang ini sebenarnya merupakan tanaman tradisional di Jepang seperti halnya tahu dan tempe di Indonesia. Contoh lainnya adalah makanan yang namanya Konyaku atau Shirataki berasal dari Jepang. Founder PT. Ambico Bapak Masaharu Ishii ketika pertama kali menemukan umbi porang beliau merasa ingin membuat produk yang dapat mengenang makanan di kampung halamannya yaitu dengan membuat Konyaku.
Apa sajakah manfaat dari umbi porang?
Umbi porang memiliki kandungan serat larut air glukomanan dimana kandungan ini dapat mencegah berbagai macam penyakit dalam jangka waktu yang panjang seperti penyakit kardiovaskuler yang berhubungan dengan penumpukan lemak, karena Ketika kita mengonsumsi makanan tinggi serat maka hal tersebut dapat membuat saluran pencernaan kita menjadi lebih sehat dan juga berpengaruh terhadap kadr profil lemak yang ada pada tubuh kita. Disisi lain produk dari umbi porang ini dapat dijadikan produk alternatif untuk orang yang memiliki penyakit diabetes.
Menurut Prof. Dr. Edi Santoso umbi porang merupakan pangan masa depan jika dilihat dari sisi manfaat dan juga budi daya. Dalam hal budidaya umbi porang ini adalah tanaman yang mudah untuk tumbuh, tantangan yang kita hadapi adalah bagaimana membuat produk dari umbi porang ini menjadi produk yabg sehat.
Tepung dari umbi porang tentu saja tidak bisa disamakan dengan tepung yang lain seperti tepung tapioka. Dalam hal pengolahan tepung porang memerlukan perhatian yang lebih dimana kadar kalsium oksalatnya harus benar-benar diperhatikan karena akan berdampak pada Kesehatan kita apabila tidak dilakukan dengan benar yaitu akan terjadi penumpukan kalsium oksalat pada ginjal kita yang kemudian akan menjadi batu ginjal. Tepung porang sendiri dalam hal ini bersifat sebagai pengenyal dimana Ketika diolah maka volumenya akan menjadi lebih besar dan membuat produk lebih mengambang dan tentunya berpengaruh mebuta kita kenyang lebih lama.
Apa yang membuat porang Indonesia lebih istimewa dibandingkan dengan negara lain?
Porang yang tumbuh di Indonesia memiliki kualitas yang lebih unggul dibandingkan dengan porang dari Jepang, yang pertama bibitnya tumbuh diatas sedangkan porang yang di jepang dan China bibitnya tumbuh di bawah. Kedua, pada umumnya umbi konyaku yang djepang memiliki bau amis sedangkan konyaku yang di Indonesia tidak memiliki bau amis. Hal tersebut tentunya mempermudah untuk pengaplikasian makanan yang berbentuk dessert atau makanan manis.
Berapa persen kemurnian glukomanan porang yang telah dicapai PT. Ambico?
Dalam 2 tahun kita PT. Ambico baru mencapai kemurnian tahap 90%, saat pertama kali dikerjakan PT.Ambico baru mencapai kemurnian 70%, namun sekarang kita mencoba hal baru yang tidak dimiliki Jepang dan negara lain, karena dalam hal ini kita tidak menggunakan pencucian alcohol maka kita dapat mencapai kemurnian hingga 91%, terus terang saja ini tentu saja belum maksimal karena kita harus mencapai kemurnian 95% dan memiliki konsistensi yang lebih tinggi.
Selain unggul pada glikomanan, umbi porang juga memiliki kandungan tinggi serat dan memiliki 7 asam amino essensial, dimana hal ini tentu sangat bermanfaat untuk masyarakat Indonesia karena 95% masyarakat Indonesia masih kekurangan serat dalam setiap harinya. Tujuan PT. Ambico memperkenalkan konyaku atau produk umbi porang adalah untuk memberikan pilihan pangan yang tentunya lebih sehat tanpa mengubah pola makan masyarakat Indonesia.
Bagaimana menjaga pola makan saat berpuasa?
Momen bulan puasa dapat menjadi sebuah belati bermata dua, satu sisi momen ini dapat dijadikan sebagai moment untuk merestart diri menjadi lebih baik, mendetox tubuh kita dll. Sedangkan disisi lain ketika kita tidak bijak dalam memanfaatkan momen ini maka akan terjadi sebaliknya, tidak jarang di momen bulan puasa ini sebagian orang mengalami kenaikan berat badan karena adanya over eating. Sebenarnya momen bulan puasa ini baik untuk kita memulai pola gaya hidup yang sehat dimana kita tentunya mengistirahatkan organ kita. Ramadhan tentunya tidak hanya menahan lapar dan dahaga namun juga menahan nafsu agar kita tidak kelewatan dalam mengonsumsi makanan.
Harapannya adalah bahwa masyarakat Indonesia semakin mengenal produk Konyaku ataupun Shirataki dalam pola makan sehari-hari. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengenalkan kepada elemen bangsa bahwa porang merupakan kekayaan alam yang perlu kita syukuri dan lestarikan. Cara yang bisa kita lakukan untuk mensyukurinya yaitu dengan cara memanfaatkan porang tersebut dengan baik, memeliharanya dengan baik, serta memuliakan sehingga kita dapat memiliki daya saing.