News Update : Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021

News Update : Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021

News Update : Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021

Indonesia dihadapkan dengan permasalahan kesehatan yang persisten, termasuk masalah status gizi pada anak-anak usia dibawah 5 tahun (stunted, wasted, underweight, overweight).

Secara umum, tren status gizi pada anak-anak usia dibawah 5 tahun terus membaik dari tahun ke tahun. Stunted secara nasional mengalami penurunan sebesar 3,3% dari 27,7% tahun 2019 menjadi 24,4% tahun 2021. Begitu pula dengan wasted dan obesitas yang mengalami penurunan. Adapun underweight sedikit naik yaitu sebesar 0,7%.

Namun jika dibandingkan dengan kategori masalah gizi masyarakat menurut standar World Health Organization (WHO), masalah gizi di Indonesia masih tergolong kategori kronik-akut (stunted 20% dan wasted 5% . Dan jika dilihat per provinsi, hanya provinsi Bali yang berada dalam kategori baik. Adapun provinsi lainnya 5 provinsi termasuk kategori akut, 1 provinsi termasuk kategori kronik dan 27 provinsi termasuk kategori kronik-akut.

SSGI 2021 juga menganalisis faktor-faktor determinan masalah gizi seperti pola makan, penyakit infeksi, pola asuh, kondisi sosial ekonomi dan lingkungan serta akses ke pelayanan kesehatan. Salah satu yang perlu menjadi perhatian adalah pemantauan pertumbuhan balita sesuai standar hanya mencapai 39,6% akibat terdampak pandemi COVID-19.

Note to Remember :

  • Implementasi kebijakan pemerintah dalam penurunan stunting telah memberi hasil yang cukup baik dengan pencapaian rata-rata pertahun penurunan stunting sebesar 2% (2013-2021) dengan angka prevalensi stunting tahun 2021 sebesar 24,4%. Namun perlu upaya inovasi dalam pencapaian 2,7% pertahun agar mencapai target RPJMN yaitu 14% di tahun 2024.
  • Masalah gizi di 27 provinsi bersifat akut-kronis. Upaya konvergensi harus berimbang di dua intervensi utama yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif.
  • Standar pemantauan pertumbuhan balita tergolong rendah secara nasional (39,6%) akibat terdampak pandemic COVID-19. Antisipasi kedepan dengan meningkatkan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu maupun faskes lainnya.
  • Diperlukan analisis lebih lanjut untuk melihat faktor determinan yang paling berkorelasi terhadap perbaikan status gizi hingga tingkat kabupaten/kota. Dengan demikian, penghargaan, evaluasi, dan anggaran kebijakan/program di berbagai kementerian dan lembaga, serta pusat dan daerah dapat lebih spesifik 

 

FNH Consulting menyediakan konsultasi yang akan membantu perusahaan, pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengembangan dan implementasi produk, kegiatan, program, dan kebijakan untuk pangan, gizi, dan kesehatan yang lebih baik termasuk dalam rangka menurunkan prevalensi stunted, wasted, underweight, dan overweight pada balita.dilaksanakan.

0 Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Need Help ? Chat With Us